Selain sejarah, siswa juga perlu memiliki pemahaman yang kuat tentang teori teater. Ini meliputi teori-teori tentang akting, penyutradaraan, desain, dan kritik teater. Pemahaman tentang teori akan membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi pertunjukan teater secara kritis.
Pengetahuan komprehensif juga melibatkan pengalaman praktis dalam teater. Siswa yang terlibat dalam produksi teater, baik sebagai aktor, sutradara, atau kru, akan memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai aspek teater dan dapat menerapkan pengetahuannya secara langsung.
Terakhir, pengetahuan komprehensif mencakup apresiasi terhadap kritik teater. Siswa perlu memahami bagaimana mengkritisi pertunjukan teater secara objektif dan konstruktif. Hal ini akan membantu mereka mengembangkan keterampilan analitis dan kemampuan untuk mengevaluasi kualitas produksi teater.