Contoh pemberian bobot soal:
Dalam kisi-kisi soal ujian akhir semester mata pelajaran Matematika, indikator soal tentang “Menyelesaikan persamaan linear satu variabel” diberi bobot 25%, sedangkan indikator soal tentang “Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel” diberi bobot 35%.
Pemberian bobot tersebut menunjukkan bahwa indikator soal tentang “Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel” dianggap lebih penting dan memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan indikator soal tentang “Menyelesaikan persamaan linear satu variabel”.