Teknologi protektif juga mencakup peralatan pelindung diri (APD) yang dirancang untuk melindungi individu dari bahaya tertentu, seperti kecelakaan kerja, infeksi penyakit, atau paparan bahan berbahaya. APD meliputi alat pelindung diri seperti helm, sarung tangan, kacamata pengaman, dan masker respirator.
Prinsip teknologi protektif terintegrasi ke dalam desain produk, infrastruktur, dan lingkungan untuk meminimalkan risiko bahaya. Misalnya, mobil dilengkapi dengan fitur keselamatan seperti airbag, rem ABS, dan kontrol stabilitas elektronik. Bangunan dirancang dengan pintu keluar darurat, tangga yang aman, dan sistem pencahayaan yang memadai.
Teknologi protektif mendukung manajemen risiko dengan membantu mengidentifikasi, menilai, dan memitigasi potensi bahaya. Teknik manajemen risiko, seperti analisis bahaya dan efek (HAZOP) dan penilaian risiko, memanfaatkan teknologi untuk mengumpulkan data, mengidentifikasi titik lemah, dan mengembangkan strategi pencegahan.